Cara Berternak Lele Di Rumah – Pemula Wajib Tau!

cara berternak lele

Lele merupakan ikan yang memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan pertumbuhan yang cepat, sehingga sering dibudidayakan untuk konsumsi. Ikan ini mudah beradaptasi dengan berbagai jenis lingkungan, bahkan di perairan yang memiliki kadar oksigen rendah. Keunggulannya tersebut membuat ikan ini menjadi pilihan yang populer bagi para peternak, baik untuk usaha komersial maupun budidaya rumahan.

Bagi Anda yang tertarik untuk mulai berternak ikan ini di rumah, hal ini bukanlah hal yang sulit dilakukan. Dengan modal yang relatif terjangkau dan perawatan yang sederhana, Anda sudah bisa memulai. Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah yang perlu Anda ketahui untuk berhasil dalam berternak ikan lele di rumah, serta tips-tips penting yang dapat membantu meningkatkan hasil budidaya Anda.

Cara Berternak Lele Dengan Mudah Di Rumah

Seperti halnya menjalankan usaha lainnya, ternak ikan lele juga memerlukan ketekunan. Hal ini karena dalam menjalankan ternak ikan lele, Anda akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk membesarkan ikan hingga siap dijual dan dikonsumsi oleh konsumen. Jika Anda merasa yakin dengan kemampuan untuk memulai bisnis ternak lele, berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda ikuti untuk menjalankan ternak sebagai usaha rumahan.

1. Persiapkan kolam ternak

Berbeda dengan kolam ikan hias yang umumnya hanya ada satu di rumah, Anda perlu menyiapkan beberapa kolam ternak sebelum memulai aktivitas berternak. Kolam-kolam ini diperlukan untuk memisahkan benih, ikan lele yang sedang berkembang, dan ikan lele yang siap panen, agar usaha ternak  Anda dapat berjalan secara maksimal.

Untuk membuat kolam tersebut, Anda tidak perlu memulai dengan ukuran yang besar. Bahan material yang digunakan pun tidak perlu lengkap. Anda bisa memanfaatkan terpal untuk membuat kolam, dengan volume yang dapat disesuaikan dengan kondisi halaman rumah. Selain itu, penting untuk menjaga kondisi air dalam kolam ternak. Pastikan suhu air tetap berada pada kisaran 20 hingga 28 derajat Celsius, karena ikan ini sensitif terhadap suhu tinggi. Jika tidak diperhatikan dengan baik, ikan lele Anda bisa mati, dan usaha ternak pun berisiko mengalami kerugian. Kondisi air yang keruh, yang dihasilkan dari lumut, juga disarankan. Untuk menjaga kebersihan dan suhu air, Anda bisa menambahkan tanaman eceng gondok di setiap kolam ternak lele yang Anda kelola.

2. Memahami jenis induk yang tepat

Setelah berhasil membuat kolam, langkah berikutnya adalah memilih jenis induk yang tepat. Pemilihan induk yang ideal sangat penting untuk memastikan proses panen berjalan lancar dan menghasilkan ikan lele dengan kualitas terbaik. Untuk memilih induk yang tepat, Anda perlu memahami karakteristik fisik yang membedakan antara ikan lele jantan dan betina.

Ikan lele jantan memiliki tubuh yang ramping, dengan tulang kepala pipih, berwarna gelap, dan cenderung lebih aktif serta lincah saat berada di dalam kolam. Sementara itu, ikan lele betina memiliki perut yang lebih besar dibandingkan punggungnya dan tidak terlalu gesit saat berenang. Memahami karakteristik fisik ini akan memudahkan Anda dalam memilih induk yang berkualitas untuk mendukung kesuksesan ternak ikan lele Anda

3. Pelajari tentang perilaku ikan lele

Salah satu hal penting yang perlu diperhatikan dalam ternak ikan lele adalah memahami perilaku ikan saat memasuki waktu berkembang biak. Anda dapat memperhatikan tanda-tanda pada induk ikan lele yang menunjukkan kesiapan untuk berkembang biak. Pada ikan lele jantan, bagian tubuh tertentu akan menunjukkan warna merah, sementara pada ikan lele betina, warna tubuh akan berubah menjadi kekuningan.

Begitu tanda-tanda ini terlihat, segera pisahkan ikan ke dalam kolam terpisah untuk proses pemijahan. Biarkan beberapa hari untuk memastikan proses perkawinan berjalan dengan baik. Setelah selesai, pisahkan benih ikan lele yang telah menetas ke dalam kolam terpisah, jauh dari induknya, untuk melanjutkan proses pertumbuhannya.

4. Cara memindahkan benih yang baik

Setelah proses perkembangbiakan selesai, langkah selanjutnya adalah memisahkan benih  dari induknya. Namun, jangan terburu-buru memindahkan benih ke kolam yang telah dipersiapkan. Sebaiknya, pindahkan benih ke dalam ember yang berisi air kolam terlebih dahulu. Hal ini penting untuk membantu benih beradaptasi dengan kondisi air kolam yang baru.

Disarankan untuk melakukan pemindahan benih pada malam hari atau pagi hari, ketika suhu udara di luar tidak terlalu panas. Setelah dipindahkan, tunggu selama 24 jam untuk memantau perkembangan benih ikan lele di dalam kolam. Dengan cara ini, Anda dapat memastikan bahwa benih dapat beradaptasi dengan baik dan tumbuh dengan optimal.

5. Merawat Ikan Lele

Setelah benih mulai berkembang menjadi anak ikan lele, Anda akan membutuhkan lebih banyak waktu dan kesabaran dalam proses ternak ini. Ketekunan sangat penting untuk menghasilkan ternak ikan yang baik dan berkualitas. Salah satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah kebersihan kolam. Kolam yang keruh umumnya disebabkan oleh kehadiran lumut, namun jika keruh tersebut tidak berasal dari lumut, maka kolam perlu dibersihkan secara menyeluruh.

Selain itu, penting juga untuk membersihkan sisa pakan yang tidak habis dikonsumsi oleh ikan lele. Jika sisa pakan dibiarkan menumpuk, dapat memicu timbulnya penyakit pada ikan Anda. Pastikan juga untuk memberi pakan tiga kali sehari. Porsi pakan bisa disesuaikan dengan jumlah ingin yang Anda pelihara, sehingga mereka mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh dengan baik.

6. Ketahui waktu panen

Setelah berhasil melewati berbagai tahapan yang memerlukan waktu dan tenaga, kini saatnya Anda melakukan panen dalam kegiatan tberternak. Untuk mengetahui kapan waktu panen yang tepat, Anda bisa memerhatikan perkembangan fisik ikan yang telah Anda ternakkan. Ikan yang siap panen biasanya memiliki panjang tubuh antara 7 hingga 12 sentimeter. Selain itu, perubahan warna air kolam menjadi kemerahan juga menjadi tanda bahwa ternak sudah siap untuk dipanen.

Pada saat panen, Anda harus sigap untuk memisahkan ikan lele dari kolam atau wadah tempat ternak untuk segera didistribusikan. Setelah proses panen selesai, kolam ternak bisa diisi kembali dengan benih yang baru untuk memulai siklus ternak berikutnya.

Scroll to Top